Planologi'14

Planologi'14

Kamis, 11 Juni 2015

Mebel Si Penyangga Ekonomi Jepara

                    Di mata dunia Indonesia terkenal dengan ukiran kayunya yang telah diolah menjadi mebel. Di mata Indonesia, Jeparalah icon mebel nomor satu, perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu seperti mebel khususnya atau furniture kayu pada umumnya sudah berjalan cukup lama dan berjumlah ratusan yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Jepara. Kejayaaan produk furniture Jepara bukan sekarang saja. Waktu Belanda masih menjajah Indonesia pun, produk furniture Jepara sudah mengisi kediaman-kediaman para pejabat Belanda maupun penguasa lokal di berbagai daerah di Indonesia, maka dari itu dikatakan mebel Jepara menjai icon nomor satu di Indonesia dan telah dikenal dunia.
                Jepara sebagai icon mebel nomor satu di Indonesia dijadikan sebagai mata pencaharian yang dominan. Seperti pepatah yang berbunyi “sambil menyelam minum air”, sambil melestarikan kerajinan ukir sambil mencari uang yaitu menjual hasil ukiran ke seluruh plosok Indonesia bahkan sampai tembus pasar internasional. Dengan demikian kerajinan ukir Jepara dikenal dunia berarti ukiran jepara berhasil dilestarikan dan masyarakat jepara pun juga mendapatkan royalti atas kerajianan ukir yang mereka hasilkan, maka mebel dapat dijadikan sebagai penyangga ekonomi Jepara.
                Dengan adanya usaha mebel di Jepara telah mengurangi jumlah pengangguran yang otomatis meningkatkan perekonomian masyarakat Jepara. Hampir 95,5 % usaha mebel di Jepara merupakan usaha keluarga bahkan industri kayu ukir jepara ditekuni oleh hampir 75% masyarakat Jepara dan  setiap desa di Jepara mayoritas mempunyai usaha dibidang furniture dan mebel Jepara. Bahkan masyarakat yang tidak memiliki modal namun memiliki keahlian membuat mebel tidak perlu khawatir karena dengan keahliannya mereka akan dibutuhkan oleh para pengusaha mebel karena industri ini menggunakan bahan baku kayu jati sebagai bahan baku utama, 80% desain mebel merupakan hasil pekerjaan tangan pengrajin dan sekitar 20% pengerjaan komponen mempergunakan mesin yang meliputi pekerjaan pemotongan dan pembelahan, pekerjaan  penghalusan permukaan dan pekerjaan finishing (Maswan, 2014). Dengan demikian usaha mebel sangat mengangkat derajat ekonomi di Jepara
             Mebel sebagai penyangga ekonomi di Jepara, telah membuat prestasi kerajianan ukir nomor satu di Indonesia dan dikenal dunia. Begitu besar peran ukiran bagi masyarakat jepara, dimana ukiran telah berjasa membuka lapangan pekerjaan bagi pengukir dan membuka kesempatan bisnis bagi pengusaha mebel yang otomatis mengurangi jumlah pengangguran di Jepara. Maka tak heran jika dikatakan sambil melestarikan sambil mencari uang. Dengan demikian potensi mebel sebagai penyangga ekonomi di Jepara tidak akan surut selama hasil mebel tetap menjaga kualitas disamping untuk kepuasan pelanggan juga untuk melestarikan karya ukir Jepara berupa mebel.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar