Planologi'14

Planologi'14

Rabu, 08 Oktober 2014

VISI MISI



VISI
  • Menghapus istilah daerah tertinggal
  • Mengubah pandangan dunia terhadap Indonesia dengan memulai perubahan fisik Indonesia
  • Menjadikan suatu wilayah sesuai dengan fungsinya 


MISI
  • Belajar, memahami dan mengaplikasikan ilmu Planologi dengan benar. 
  • Berlatih berfikir kreatif dan inovasi dengan banyak membaca buku berwawasan Planologi

  • Belajar tegas pada diri sendiri agar kelak dapat menegaskan sesuatu yang lebih besar seperti menegaskan fungsi suatu wilayah

Tentang Kota dan Semarang

Kota adalah suatu ungkapan untuk menyatakan suatu kepadatan penduduk pada suatu wilayah dengan  permasalahanya  yang komplek. Masalah yang selalu melekat pada perkotaan adalah urbanisasi. Kedekatan jangkauan terhadap pusat-pusat perekonomian di perkotaan membuat daya tarik tersendiri maka sebagian penduduk lebih memilih tinggal di kota walaupun harus hidup dengan keterbatasan, hal ini yang mengakibatkan kesemrawutan yang memunculkan kawasan kumuh, gangguan transportasi, dimana pada akhirnya akan berdampak pada lingkungan yang akan menimbulkan persoalan kesehatan. Apabila suatu kota sudah mencapai kepadatan sehingga tak ada jarak antar rumah maka akan menyebabkan kurangnya pancahayaan dan udara segar di area tersebut karena cahaya terhalang oleh bangunan dan udara tidak bisa masuk dikarenakan tidak adanya celah untuk keluar masuknya udara. 
          Semarang belum sepadat Jakarta tetapi beberapa tahun terakhir Semarang mulai mengenal kemacetan. Ada beberapa titik kemacetan di Semarang seperti di Bundaran Kalibanteng yang merupakan titik temu enam jalur (jalur Kendal, Demak, Jalan Abdurahman Saleh, Pamularsih, Jalan Jenderal Soedirman, dan jalan menuju Bandara Ahmad Yani), perempatan Krapyak disebabkan antrean kendaraan yang keluar dan masuk tol membuat antrean di traffic light kerap mengular, Pasar Jatingaleh penyebabnya adalah warga sering melintas jalanan dari arah tol ke gerbang pasar, area Pasar Gayamsari penyebab kemacetan dikarenakan di depan pasar Gayam banyak pedagang lewat, menyeberang, dan angkot yang hilir mudik keluar masuk, Jalan Agus Salim (Johar) penyempitan jalan akibat banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang menggelar dagangan di bahu jalan dan diperparah oleh parkir sepeda motor yang kadang sampai dua lapis. Becak yang terparkir di depan jalan masuk pasar juga berkontribusi membuat macet semakin parah.
                Kota Semarang yang kini mulai padat penduduk membutuhkan rencana kota yang matang untuk menghindari datangnya dampak buruk sebelum kepadatan tersebut merajalela ke dampak lingkungan, karena setelah lingkungan terkena dampak kepadatan penduduk maka permasalahan kesehatan akan menjadi trending topic setelah kemacetan.



Daftar Pustaka


Anonim. 2014. “Hindari, Inilah 7 Titik Macet Paling Parah di Semarang”.

http://portalsemarang.com/. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014.