Planologi'14

Planologi'14

Senin, 15 Juni 2015

Laporan Konsep Design "Harta Karun Jepara"



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang  
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin melakukan interaksi dengan manusia lain dan lingkungannya. Dalam hal ini komunikasi menjadi prasyarat dan kebutuhan yang fundamental dalam hidup bermasyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Adanya proses pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) informasi merupakan hal yang penting dalam mempermudah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi merupakan cara yang efektif dalam mengartikan simbol secara lisan dan membaca ruang.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13). Sebagai konsekuensi dari hubungan sosial, komunikasi yang baik akan terjadi apabila antara orang yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Secara langsung, komunikasi yang dilakukan akan saling mempengaruhi dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan satu sama lain. Menurut William I. Gordon, komunikasi merupakan transaksi dinamis yang akan melibatkan gagasan dan perasaan seseorang. Transaksi tersebut secara konstan akan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku.
Proses komunikasi yang dilakukan antar individu tersebut bukan sekedar sampai kepada penerima namun ada cara-cara tertentu agar penyampaiannya terarah dan tidak terjadi miss communication. Ilmu yang mempelajari tentang cara -cara penyampaian suatu suatu informasi melalui suatu media kepada orang lain disebut teknik komunikasi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan mempelajari teknik komunikasi, seseorang dapat mengembangkan softskill atau kemampuan diri dan cara yang baik dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Melalui mata kuliah teknik komunikasi ini, mahasiswa diberikan tugas besar secara berkelompok berupa pembuatan film, poster, website, dan buku laporan konsep desain agar setiap mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara penyampaian informasi melalui berbagai macam media. Dengan konsep tema Ekonomi Lokal, kelompok 3 (tiga) memilih Kabupaten Jepara yang kaya akan industri kerajinan tangan dan seni sebagai ruang lingkup wilayah studi guna memperkenalkan dan mengetahui perkembangan potensi ekonomi lokal di daerah tersebut.

1.2       Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas besar Teknik Komunikasi ini adalah untuk memperkenalkan perkembangan ekonomi lokal yang ada di Kabupaten Jepara.

1.2.2 Sasaran
Untuk mencapai tujuan di atas, ada beberapa sasaran yang perlu dicapai, diantaranya :
1.    Melakukan pengamatan langsung terhadap potensi ekonomi lokal di Kabupaten Jepara, seperti kerajinan ukiran, kain tenun rajut ikat dan kerajinan monel.       
2.    Mempublikasikan sekaligus mengekspos hasil pengamatan dalam bentuk laporan, poster, website, dan film.  

1.3         Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi dari  penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
a.    Gambaran kerajinan ukiran, tenun ikat, dan kerajinan monel sebagai potensi
ekonomi lokal di Kabupaten Jepara.
b.    Kabupaten Jepara sebagai wilayah yang khas dengan kerajinan tangan dan seni.


1.4       Rincian Anggota Kelompok
Kelompok 3 yang terdiri dari 9 anggota menyelesaikan tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi dengan 5 penanggung jawab, yaitu:
Sylvia Elim Gunawan                               (21040114120029)
2.    Penanggung jawab laporan :
·       Onixtin Octarina Sianturi                    (21040114120011)
·       Dyah Putri Makhmudi                         (21040114120037)
3.    Penanggung jawab poster :
Romi Firmansyah                                     (21040114120053)
4.    Penanggung jawab website :       
·      Ajeng Puspita Diovani                         (21040114140093)
·      Earlene Thea Pedra R                        (21040114120049)       
5.    Penanggung jawab film :
·      Arman Arrosisi                                                (21040114140119)
·      Rahmat Hirmawan                              (21040114130097)
·      Azwar Aswad H                                  (21040114120023)

1.5       Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini terdiri dari empat bab, yaitu pendahuluan, kajian teori, konsep desain, dan penutup. Untuk lebih jelasnya, diuraikan seperti berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi  latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, rincian anggota kelompok dan  sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisi teori dasar poster, website, dan film; media peralatan dan sofware yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas besar Teknik Komunikasi.
BAB III KONSEP DESAIN
Bab ini berisi tentang konsep desain pembuatan poster, website, dan film.
BAB IV PENUTUP
Berisi  tentang kesimpulan dan saran.



 



BAB II
KAJIAN TEORI

2.1         Komunikasi
2.1.1      Pengertian Komunikasi
Komunikasi berakar dari kata Latin, comunicare atau to make common yang artinya membuat kesamaan pengertian, kesamaan persepsi. Akar kata latin lainnya yaitu communis atau communicatus, dalam bahasa inggris common yang berarti sama atau kesamaan makna (commonness). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) komunikasi diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki ketergantungan dengan orang lain dan lingkungannya. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dijadikan alat untuk melakukan interaksi satu sama lain baik secara verbal maupun  non verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

2.1.2      Fungsi Komunikasi
Menurut (Robbins, 2002 : 310-311), fungsi komunikasi ada 4 yaitu :  
a.    Kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b.    Motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c.    Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
d.    Informasi
Komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna menilai pilihan-pilihan alternatif.

Secara fungsional, komunikasi memiliki empat fungsi yang diadopsi menjadi fungsi pers atau media massa sebagai sarana komunikasi massa dengan menambahkan satu fungsi sosial kontrol (pengawasan sosial), yaitu: 
1.    Menyampaikan informasi (to inform)
2.    Mendidik (to educate)
3.    Mengibur (to entertaint)
4.    Mempengaruhi (to influence)

2.1.3      Media Komunikasi
Media komunikasi digunakan untuk menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran. Menurut (Suranto, 2005), jenis media komunikasi berdasarkan bentuknya ada 4 yaitu  :
1.    Media Cetak merupakan segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan, contohnya seperti surat kabar, pamflet, brosur, bulletin dan sebagainya.
2.    Media Visual atau Media Pandang digunakan untuk menerima pesan yang disampaikan digunakan indera penglihatan. Misalnya film, televisi, lukisan, foto, pameran, dll.
3.    Media Audio digunakan untuk menerima pesan yang disampaikan dengan menggunakan indera pendengaran, seperti radio, telepon, tape recorder dan sebagainya.
4.    Media Audio-Visual merupakan media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang disampaikan, digunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. Yang termasuk dalam jenis ini adalah tv dan film.

2.2         Teknik Komunikasi
2.2.1      Pengertian Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu (Anonim, 2015). Teknik komunikasi digunakan agar komunikasi antar individu terjalin secara efektif. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat memahami informasi yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap manusia dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan mempelajari teknik komunikasi, seseorang dapat mengembangkan softskill atau kemampuan diri dan cara yang baik dalam berkomunikasi dengan masyarakat. 

2.2.2      Media Teknik Komunikasi
Adapun media yang dapat dimanfaatkan dalam teknik komunikasi adalah sebagai berikut:
1.    Poster
Poster merupakan sarana komunikasi satu arah berupa desain grafis dalam bentuk tulisan dan gambar yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat. Pembuatan poster bertujuan untuk menarik perhatian banyak orang dalam berpartisipasi memenuhi imbauan yang disampaikan didalamnya. Biasanya poster digunakan sebagai bentuk media promosi ataupun informasi sehingga bisa digunakan sebagai sarana iklan, propaganda, pendidikan, sosialisasi, karya seni terkenal, dan lain sebagainya.
Ada beberapa ketentuan dalam pembuatan poster yaitu :
a.    Ukuran font harus jelas dan dapat terbaca hingga radius 3 meter.
b.    Gambar dan karikatur dibuat semenarik mungkin supaya dapat menarik perhatian calon pembaca.
c.    Pesan yang akan disampaikan ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami.

Prinsip-prinsip desain poster dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Simplicity
Mewakili banyak issue materi problematis pengelompokan data kompleks, dengan perbatasan kata 15 – 20 kata.
2.      Kesatuan / Unity 
Artinya memberikan kesan keutuhan aransemen agar terlihat sistematis dan hierarki proses. Beberapa bagian dalam desain poster harus digabung atau dipisah sedemikian rupa sehingga menjadi kelompok-kelompok informasi yang jelas. Misalnya, nama gedung tempat acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat. Prinsip kesatuan ini dapat dicapai dengan mendekatkan beberapa elemen desain, dibuat bertumpuk, memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi, perbedaan informasi serta perbedaan warna background atau latar belakang.
3.    Keseimbangan / Balancing 
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan dalam tata letak desain yang bisa diterapkan, yaitu desain simetris/formal dan asimetris/non-formal. Keseimbangan itu sendiri dilihat dari berbagai segi, yaitu keseimbangan dalam bentuk dan ukuran, keseimbangan warna, serta keseimbangan yang diperoleh karena tekstur.

4.    Penekanan / Emphasis
Penekanan bisa dilakukan dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas. Penekanan ini bisa diperlihatkan dengan perbandingan ukuran, latar belakang yang kontras antara tulisan dengan gambar, perbedaan warna yang mencolok, pemanfaatan bidang kosong, serta perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf.

2.    Weblog
Weblog atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam membuat weblog, yaitu :
1.    Dapat Digunakan (Usability)
Weblog dinamis yang nampak profesional memang akan terlihat baik oleh pembaca,  namun jika penggunaan navigasinya sangat rumit dan waktu yang diperlukan lama untuk mendownload sebuah artikel, maka secara otomatis weblog tersebut akan sepi pengunjung atau tidak dapat digunakan.
2.    Navigasi (Navigation)
Navigasi berfungsi  untuk membantu pengguna (user) dalam menjelajah weblog kita untuk mencari informasi yang diinginkan dengan mudah. Navigasi yang bagus mencerminkan struktur website yang sangat baik.
3.    Konsep Penulisan (Writing Concept)
Teknik penulisan dalam web berbeda dengan penulisan untuk publikasi (cetak). Waktu merupakan hal sangat penting bagi mereka yang menggunakan internet, sehingga para pengguna internet tidak akan membuang waktunya hanya untuk membaca teks yang sangat banyak.  
4.    Mudah Diakses (Accessibility)
Mudah diakses oleh semua orang dengan mengabaikan browser, paltform, sistem operasi, tersambung atau putus merupakan hal yang utama untuk mempertimbangkan konsep desain sebuah webblog.
5.    Kebutaan Warna (Color Blindness)
Beberapa orang mungkin tidak mampu menggunakan website yang berkaitan dengan beberapa format kebutaan warna (color blindness). Weblog yang baik adalah blog yang memiliki desain warna yang akan nampak pada orang buta warna.
6.    Grafik (Graphic)
Unsur grafik sangat diperlukan dalam sebuah weblog, namun jika terlalu banyak menggunakan grafik kemungkinan weblog tersebut akan menimbulkan berbagai masalah. Untuk mengatasi berbagai hal yang tidak diinginkan ketika mendesain web, perlu mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam penggunaan grafik.
7.    Teknologi Baru (New Technology)
Sebagai seorang web developer, tentu saja harus selalu mengikuti perkembangan di dunia maya agar ketika merancang web tidak timbul masalah akibat dari penggunaan teknologi yang sudah kadaluwarsa.

3.    Film
       Film merupakan seni mutakhir dari abad 20 yang dapat menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan dorongan terhadap penontonnya (Soemarno, 1998). Film juga memiliki kebebasan dalam menyampaikan informasi atau pesan dari pembuat film kepada penontonnya. Sebagai salah satu sarana hiburan favorit masyarakat, film merupakan hasil karya bersama atau hasil kerja kolektif yang selalu menarik untuk ditelaah. Film disebut sebagai sebuah karya cipta seni dan budaya yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio visual yang diciptakan berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video atau bagan teknologi lainnya. Menurut UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman, film adalah sebuah karya seni budaya yang merupakan suatu pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasar atas kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.

Dalam film tekandung sebuah skenario. Skenario adalah kerangka kerja terperinci yang ditulis sebagai landasan kerja dalam pembuatan film. Bagian-bagian skenario antara lain:
ü  Cerita Dasar
Sebelum membuat skenario, hal yang paling dibutuhkan adalah cerita dasar. Cerita dasar yaitu penjelasan mengenai proses film yang akan dibuat secara umum.
ü  Setting atau lokasi
Dalam sebuah film, pasti terdapat beberapa adegan. Tiap adegan harus menentukan setting dan lokasi terlebih dahulu. Penentuan konsep akan memudahkan kita dalam menentukan setting atau lokasi pembuatan film.
ü  Alur cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang runtun dalam suatu cerita. Tujuan dari pembuatan alur cerita adalah untuk menciptakan perkembangan persoalan dan unsur dramatik yang bisa selesai dalam satu fase disetiap scene.
ü  Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar suatu tulisan atau cerita yg di kemukakan secara ringkas. Tujuan pembuatan sinopsis agar penulis dapat mencerna isi pokok-pokok cerita tersebut. Selain sinopsis, hal yang terpenting dalam pembuatan film adalah skenario. Skenario merupakan sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses produksi.

Proses sebuah pembuatan film pasti melibatkan kerja sejumlah unsur atau profesi. Unsur-unsur yang dominan dalam proses pembuatan film antara lain :
1.    Produser  
 Unsur paling utama dalam suatu tim kerja produksi atau pembuatan film adalah produser. Tugas seorang produser yaitu menyandang atau mempersiapkan dana yang dipergunakan untuk pembiayaan produksi film. Produser merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam proses pembuatan film. Selain dana, ide atau gagasan, produser juga harus menyediakan naskah yang akan difilmkan, serta sejumlah hal lainnya yang diperlukan dalam kaitan proses produksi film. 
2.    Sutradara
Sutradara merupakan pihak atau orang yang paling bertanggungjawab terhadap proses pembuatan film di luar hal-hal yang berkaitan dengan dana dan properti lainnya. Karena itu biasanya sutradara menempati posisi sebagai “orang penting kedua” di dalam suatu tim kerja produksi film. Di dalam proses pembuatan film, sutradara bertugas mengarahkan seluruh alur dan proses pemindahan suatu cerita atau informasi dari naskah skenario ke dalam aktivitas produksi.
3.    Penulis Skenario
Skenario film adalah naskah cerita film yang ditulis dengan berpegang pada standar atau aturan-aturan tertentu. Skenario atau naskah cerita film itu ditulis dengan tekanan yang lebih mengutamakan visualisasi dari sebuah situasi atau peristiwa melalui adegan demi adegan yang jelas pengungkapannya. Jadi, penulis skenario film adalah seseorang yang menulis naskah cerita yang akan difilmkan.
4.    Penata Kamera (Kameramen)
Penata kamera atau popular dengan sebutan kameramen adalah seseorang yang bertanggungjawab dalam proses perekaman (pengambilan) gambar dalam kerja pembuatan film. Seorang penata kamera atau kameramen dituntut untuk mampu menghadirkan cerita yang menarik, memesona dan menyentuh emosi penonton melalui gambar demi gambar yang direkamnya di dalam kamera. Di dalam tim kerja produksi film, penata kemera memimpin departemen kamera.
5.    Penata Artistik
Penata artistik (art director) adalah seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita rasa artistik pada sebuah film yang diproduksi. Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata artistik setelah terlebih dulu mendapat penjelasan dari sutradara untuk membuat gambaran kasar adegan demi adegan di dalam sketsa, baik secara hitam putih maupun berwarna. Tugas seorang penata artistik di antaranya menyediakan sejumlah sarana seperti lingkungan kejadian, tata rias, tata pakaian, perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan para pelaku (pemeran) film dan lainnya. 
6.    Penata Musik
Penata musik adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab sepenuhnya terhadap pengisian suara musik tersebut. Seorang penata musik dituntut tidak hanya sekadar menguasai musik, tetapi juga harus memiliki kemampuan atau kepekaan dalam mencerna cerita atau pesan yang disampaikan oleh film. 
7.    Editor
Baik atau tidaknya sebuah film yang diproduksi akhirnya akan ditentukan pula oleh seorang editor yang bertugas mengedit gambar demi gambar dalam film tersebut. Jadi, editor adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab dalam proses pengeditan gambar.
8.    Pengisi dan Penata Suara
Pengisi suara adalah seseorang yang bertugas mengisi suara pemeran atau pemain film. Jadi, tidak semua pemeran film menggunakan suaranya sendiri dalam berdialog di film. Penata suara adalah seseorang atau pihak yang bertanggungjawab dalam menentukan baik atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam sebuah film. Di dalam tim kerja produksi film, penata suara bertanggungjawab memimpin departemen suara.
9.    Bintang Film (Pemeran)
Bintang film atau pemeran film dan biasa juga disebut aktor dan aktris adalah mereka yang memerankan atau membintangi sebuah film yang diproduksi dengan memerankan tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita film tersebut sesuai skenario yang ada. Keberhasilan sebuah film tidak bisa lepas dari keberhasilan para aktor dan aktris dalam memerankan tokoh-tokoh yang diperankan sesuai dengan tuntutan skenario (cerita film), terutama dalam menampilkan watak dan karakter tokoh-tokohnya. Pemeran dalam sebuah film terbagi atas dua, yaitu pemeran utama (tokoh utama) dan pemeran pembantu (piguran).

2.3         Media Peralatan dan Software    
2.3.1      Media Peralatan
Peralatan yang digunakan selama pembuatan tugas teknik komunikasi ini antara lain :
1.    Alat Transportasi   
Alat transportasi yang digunakan adalah sepeda motor. Alat transportasi ini digunakan untuk mempermudah dalam melakukan survey lapangan dan syuting pembuatan film.
2.    Kamera Digital
Kamera digital digunakan untuk mengambil video dalam setiap adegan film dan gambar anggota kelompok.
3.    Laptop dan Printer
Laptop digunakan untuk mengolah data seperti edit film, pembuatan laporan, poster dan weblog. Printer  digunakan untuk mencetak poster dan laporan.




2.3.2      Media Software
Adapun beberapa software tertentu yang digunakan dalam mengolah data, antara lain :
·         Corel Draw dan Adobe Photoshop
Corel Draw dan Adobe Photoshop digunakan untuk mengolah gambar dalam proses pembuatan poster.
·         Blogspot
Salah satu program yang digunakan dalam pembuatan webblog.
·         Microsoft Word dan Microsoft Power point
Program yang digunakan dalam menyusun skenario, laporan dan presentasi.
·         Ulead Ultimate Video 11
Program yang digunakan untuk membuat atau mengedit film, kelompok kami memilih Ulead Ultimate Video 11 karena lebih mudah dalam pengeditannya, lebih banyak efek yang bisa digunakan dan lebih futuristik.




BAB III
KONSEP DESAIN

3.1         Konsep Film
3.1.1      Produksi Film
Film ini diproduksi oleh kelompok 3 Teknik Komunikasi dengan nama “Penthol Production”.

3.1.2      Target dan Genre Film
Target penonton film ialah seluruh kalangan masyarakat dan civitas kampus Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Genre dari film semi dokumenter ini adalah ekonomi edukatif.

3.1.3      Crew Film
Adapun Crew Film dari kelompok 3 adalah sebagai berikut:
1.    Azwar Aswad H sebagai sutradara sekaligus aktor film
2.    Sylvia Elim Gunawan sebagai penulis skenario
3.    Romi Firmansyah sebagai ide kreatif film
4.    Arman Arrosisi sebagai penata kamera (Kameramen)
5.    Ajeng Puspita Diovani sebagai penata dresscode
6.    Rahmat Hirmawan sebagai editor sekaligus aktor film
7.    Onixtin Octarina Sianturi sebagai penulis narasi film
8.    Dyah Putri Makhmudi sebagai penata musik
9.    Earlene Thea Pedra R sebagai sie logistik

3.1.4      Sinopsis
 Film ini menceritakan tentang potensi ekonomi masyarakat di Kabupaten Jepara dengan mata pencaharian yang tidak hanya bermanfaat untuk kelangsungan hidup masyarakat setempat, tetapi secara tidak langsung berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Dalam film ini, terdapat dua orang pemuda yang kagum akan potensi lokal Kabupaten Jepara, mereka yang hobi berpetualang menyempatkan diri untuk berkunjung ke daerah tersebut. Konten film semi dokumenter ini menceritakan proses pembuatan dan hasil dari seni ukir, kerajinan kain tenun ikat, dan monel yang menjadi kerajinan khas di Jepara serta ekonomi masyarakat di sekitar Pantai Kartini. Film ini juga menjelaskan pandangan masyarakat tentang seberapa jauh mereka menguasai bidangnya sebagai seorang pengrajin.

3.1.5      Bentuk skenario
Bentuk skenario film yang bertemakan ekonomi lokal dengan judul “Harta Karun Jepara” ini adalah film semi dokumenter. Skenario ini menggambarkan potensi ekonomi lokal yang ada di Kabupaten Jepara seperti seni ukiran, kerajinan kain tenun ikat, dan kerajinan monel yang menjadi mata pencaharian masyarakat di daerah setempat. 

3.1.6      Penokohan
1.    Pemeran utama :
·         Azwar Aswad H
·         Rahmat Hirmawan
2.    Pemeran figuran :
Romi Firmansyah sebagai tukang ojek
3.    Pemeran pendukung :
·         Pengrajin monel
·         Pramuniaga toko Seni Sakti Monel
·         Pengusaha kerajinan ukiran khas Jepara

3.1.7      Skenario
Scene
Durasi
Aktor
&
Kostum
Aktivitas dan Dialog
Lokasi
Sound
Teknik Kamera
1
5 detik
-
Stop motion peti harta karun terbuka (menggambar di kertas/ whiteboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir-Ilir
Di atas gambar
2
5 detik
-
Stop motion Peti harta karu bercahaya (menggambar di kertas/ whiteboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
3
5detik
-
Stop motion Peti harta Karun berputar (menggambar di kertas/ whithboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
4
5 detik
-
Stop motion muncul gambar orang sedang megukir (menggambar di kertas/ whiteboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
5
5 detik
-
Stop motion muncul gambar orang sedang menenun (menggambar di kertas/ whitheboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
6
5 detik
-
Stop motion gambar aneka model monel (menggambar di kertas/ whitheboard)
Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
7
5 detik
-
Stop motion gambar makanan khas Jepara (menggambar di kertas/ whitheboard)

Di kos Romi
Instrumen Lir ilir
Di atas gambar
8
5 detik
-
Memperlihatkan tulisan selamat datang di Kabupaten Jepara
Pintu masuk Jepara
Instrumen campursari Yen Ing Tawang Ono Lintang
Shoot gapura Selamat Datang di  Kabupaten Jepara dari bawah
9
5 detik
-
Melewati jalan dengan memperlihatkan ikon kota Jepara
Jepara
Instrumen campursari Yen Ing Tawang Ono Lintang
Shoot jalan
10


15 detik

Rahmat dan Aswad/ baju santai
Tiba-tiba Rahmat menelepon Aswad
Rahmat : Udah nyampe Jepara wad ?
Aswad : Iya, udah nih, kamu dimana ?
Rahmat : Aku lagi di tempat tenun ikat, mau wawancara sama yang punya usaha tenun ikat, nyusul gih !
Aswad : “Tapi aku lagi deket sama tempat ukiran nih, gini aja entar kalo kamu udah kelar di tenun kita ketemuan di pusat pembuatan monel, gimana?”
Rahmat : “Oke deh kalau gitu, entar aku kabarin lagi wad

Di tempat pengrajin tenun
Backsound suara aktor
Mata  manusia (Shoot setengah badan aktor)
11
8 detik
-
Menampilkan daerah ukiran

Di tempat pengrajin ukiran mebel
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
Mata  manusia (Shoot setengah badan narasumber)
12
3 detik
Aswad/ baju santai
Aswad memasuki tempat pembuatan ukiran mebel
Di tempat pengrajin ukiran mebel
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
Mata  manusia (Shoot setengah badan aktor)
13
8 detik
Aswad / baju santai
Memperlihatkan para pekerja sedang mengukir dan mengamplas ukiran mebel
Di tempat pengrajin ukiran mebel
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
Sudut pandang aswad melihat para pekerja sedang bekerja
14
10 detik
-
Memperlihatkan hasil-hasil ukiran

Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
Zoom in hasil ukiran mebel
15
25 detik
Aswad dan narasumber
Aswad mewawancara pemilik lapangan usaha ukiran meubel, dengan memperlihatkan si pemilik usaha tersebut sambil ditampilkan gambar saat barang-barang ukiran mebel akan dikirim dan gambar para turis membeli ukiran
Di tempat pengrajin ukiran mebel
Suara narasumber
Shoot narasumber
16
3 detik
Rahmat/ baju santai
Disamping Aswad yang sedang di tempat ukiran, Rahmat sedang ada di tenun ikat.
Rahmat memasuki tempat tenun ikat
Di tempat tenun ikat
Onerepublic - Good Life
Shoot daerah tenun ikat
17
5 detik
Rahmat/
baju santai
Rahmat melihat alat-alat tenun ikat
Di tempat tenun ikat
Instrument prahu layar
Shoot full ke arah alat-alat
18
5 detik
Para pekerja
Rahmat melihat para pekerja yang sedang menenun tenunikat
Di tempat tenun ikat
Instrument prahu layar
Shoot dari belakang pengrajin
19
10 detik

-
Memperlihatkan detil tangan pekerja yang sedang menenun
Di tempat tenun ikat
Instrument prahu layar
Shoot setengah badan ke arah Rahmat
20
5 detik

Rahmat - / baju santai
Rahmat bertemu dengan pemilik lapangan usaha tenun ikat dan berjabat tangan
Di tempat tenun ikat
Instrument prahu layar
Shoot ke arah pengrajin memperlihatkan rajutannya
21
15 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat berbincang dengan  pemilik tenun ikat dan bertanya tentang cara pemasaran tenun ikat,sejauh mana tenun ikat di pasarkan dan seberapa jauh tenun ikat digemari oleh wisatawan
Di tempat tenun ikat
Backsound suara aktor dan narasumber
Shoot ke arah Rahmat
22
2 detik
Rahmat - / baju santai
Pemilik tenun ikat mengantar ke galeri penjuajualan tenun ikat
Di tempat tenun ikat
Backsound suara narasumber
Shoot ke arah pengrajin memperlihatkan rajutannya
23
7 detik
Rahmat - / baju santai
Rhmat meilhat-lihat galeri tenun ikat
Di galeri tenun ikat
Instrument prahu layar

24
3 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat ingin membeli namun setelah melihat Rahmat ingin membeli namun setelah melihat dompetnya, Rahmat berfikir dua kali
Di galeri tenun ikat
Sound effect
Shoot setengah badan ke arah aktor
25
2 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat memsukkan dompet kembali
Di galeri tenun ikat
Sound effect
Shoot setengah badan ke arah aktor
26
10 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat memegang-megang tenun ikat dan melihat detilnya
Di lokasi masing-masing
Sound effect
Shoot setengah badan ke arah aktor
27
5 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat menelfon Aswad
Rahmat : gimana wad ? udah kelar di ukiran mebel?”
Aswad : iya udah mat, baru aja kelar, kamu gimana ?
Rahmat : aku juga udah kelar, yukk brangkat ke tempat pusat monel
Aswad : okay
Di galeri tenun ikat
Sound effect
Teknik spin benda bergerak
28
5 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat menunggu Aswad di depan gapura pusat monel
Di perempatan jalan dekat pusat pembuatan monel
Sound effect
Zoom out
29
2 detik
Aswad dan Romi
Aswad datang dengan ojek
Di perempatan jalan
Backsound suara aktor
Shoot setengah badan ke arah aktor
30
10 detik
Aswad dan Rahmat
Rahmat dan Aswad berjalan kaki menuju salah satu tempat pembuatan monel di pusat monel kemudain masuk ke galeri monel
Rahmat : ini ni wad oleh-oleh khas jepara, monel !!
Di perempatan jalan  dekat pusat pembuatan monel
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot setengah badan ke arah aktor
31
5 detik
Aswad dan Rahmat
Malihat-lihat kerajian monel
Di toko kerajinan Monel
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot macam-macam monel
32
5 detik
Aswad dan Rahmat
Terjadi transaksi
Di toko kerajinan Monel
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot uang serah terima
33
10 detik
Aswad dan Rahmat
Rahmat dan Aswad membeli monel
Aswad : Jadi penasaran cara pembuatan monel Mat
Rahmat : “Mau ga kalau kitasamperin ke tempat pembuatan monelnya langsung ?
Aswad : Boleh mat, ide bagus ih
Di toko kerajinan Monel
Backsound suara aktor
Shoot macam-macam monel
34
12 detik
Aswad dan Rahmat
Aswad dan Rahmat memasuki tempat pembuatan monel dan melihat para pekerja sedang mengolah monel menjadi aksesoris
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
Backsound suara aktor
Shool monel yang sedang diolah
35
20 detik
-
Memperlihatkan tahap-tahap proses pembuatan monel

Di tempat  pembuatan kerajinan Monel
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shool monel yang sedang diolah
36
15 detik
-
Wawancara salah satu pembuat monel dengan sekilas memperlihatkan wajah narasumber kemudian disambung dengan gambar-gambar pemasaran monel yang telah sampai ke luar Jepara seperti penjualan di pasar Johar Semarang atau di toko aksesoris di mall

Di tempat  pembuatan kerajinan Monel
Backsound suara narasumber
Shool monel yang sedang diolah dan narasumber
37
10 detik
Aswad dan  Rahmat - / baju santai
Aswad : “Laper nggak Mat?”
Rhmat : Laper wad, gimana kalau kita makan di pinggi Pantai Kartini ? kebetulan ngga jau dari sini
Aswad : “Boleh banget tu wad, sambil liat sunset bisa tuh
Rahmat : iya kalo dapet wad, yuk cari ojek
Aswad : Naik becak aja mat, itung-itung mengulur waktu biar dapet sunset
Rahmat : bisa aja kamu wad , yaudah naik becak juga nggak apa
Di tempat  pembuatan kerajinan Monel
Backsound suara aktor
Shoot aktor
38
3 detik
- Rahmat - / baju santai
Rahmat mencari becak
Di tempat  pembuatan kerajinan Monel
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot jalanan
39
5 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Aswad dan Rahmat sedang menaiki becak menuju Pantai Kartini
Di jalan
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot becak
40
3 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Sampai di depan gerbang  Pantai Kartini
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
41
7 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Perjalanan ( jalan kaki ) memasuki Pantai Kartini
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
42
5 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Tiba di dalam Pantai Kartini
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
43
15 detik
-
Menampilkan pemandangan Pantai Kartini

Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot dengan sudut pandang aktor
44
10 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Mencari tempat makan yang nyaman dan bergabung dengan pengunjung lainnya
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot rumah makan
45
10 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Aswad : “Kamu mau makan apa?”
Rahmat: “Makanan khas Jepara apa aja?”
Di Pantai Kartini
Backsound aktor
Shoot menu makanan
46
5 detik
-
Pelayan datang
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot pelayan
47
10 detik
Rahmat - / baju santai
Rahmat menanyakan makanan khas Jepara ke pelayan
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot makanan
48
10 detik
-
Menampilkan makanan khas Jepara
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot makanan
49
6 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Memilih makanan favorit
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot makanan
50
10 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Makan bersama
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot actor sedang makan
51
5 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Berjalan menyusuri pantai
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot  kegiatan yang telah dilalui
52
10 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Duduk berdua di pantai memandang sunset
Di Pantai Kartini
Oliver Shanty and Friend vol 3
Shoot actor dari belakang
53
10 detik
Aswad dan Rahmat - / baju santai
Rahmat : “Ternyata Jepara itu kaya dan unik ya.”
Aswad : “Terutama ekonomi lokalnya mat.”
Di Pantai Kartini
Backsound aktor
Shoot siluet aktor
54
6 detik
-
Tulisan “ Jepara Treasure” di pasir pantai
Di Pantai Kartini
Coldplay -Paradise
Shoot dari atas
55
10 detik
-
Pemandangan sunset
Di Pantai Kartini
Coldplay –Paradise
Shoot sunset
56
5 detik
-
Sunset berubah jadi malam
Di Pantai Kartini
Coldplay –Paradise
Shoot sunset
57.
5 detik

Cahaya sunset masuk ke dalam peti (peti digambar di keras/white board
Di Pantai Kartini
Instrumen Lir ilir
Shoot dari atas gambar
58.
5 detik
-
Stop motion muncul gambar orang sedang megukir masuk kembali dalam peti harta karun(menggambar di kertas/ whiteboard)
Di Pantai Kartini
Instrumen Lir ikir
Shoot dari atas gambar
59.
5 detik
-
Stop motion muncul gambar orang sedang menenun  megukir masuk kembali dalam peti harta karun (menggambar di kertas/ whitheboard)
Di Pantai Kartini
Instrumen Lir ilir
Shoot dari atas gambar
60.
5 detik
-
Stop motion gambar aneka model monel (menggambar di kertas/ whitheboard)
Di Pantai Kartini
Instrumen Lir ilir
Shoot dari atas gambar
61.
5 detik
-
Stop motion gambar makanan khas Jepara  megukir masuk kembali dalam peti harta karun (menggambar di kertas/ whitheboard)
Di Pantai Kartini
Instrumen Lir ilir
Shoot dari atas gambar

3.2         Konsep Poster
            Konsep poster dibuat dengan kombinasi warna hijau dan putih (lebih di dominasi hijau) dan background dibuat lebih transparan. Di dalam poster menampilkan beberapa gambar seperti kerajinan ukiran, kerajinan monel dan ikon khas Jepara yang bertujuan untuk memperkenalkan potensi ekonomi lokal di Kabupaten Jepara ke masyarakat luas. Jenis font dan ukuran yang bervariasi dengan tulisan “Explore Local Economics Jepara” dibalut warna hitam menjadikan pesan tersampaikan secara tegas. Adanya perpaduan antara gambar dan tulisan dikemas secara seimbang atau balance agar poster terlihat lebih menarik.

3.3         Konsep Weblog
Weblog kelompok 3 (tiga) merupakan jenis blog bertopik yang mengangkat potensi ekonomi lokal di Kabupaten Jepara. Weblog kelompok 3 memiilih konsep desain sederhana dengan menggunakan 3 kolom, background terang dan warna tulisan gelap, menggunakan template seperti website berita online untuk mempermudah pengunjung karena ditujukan untuk khalayak umum. Alamat blog : projectkelompok3.blogspot.com
Adapun konsep desain weblog tersebut adalah sebagai berikut : 
1.    Header
Header berisi judul weblog kelompok 3: “Ekonomi Lokal Membangun Bangsa” dengan tujuan meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal di Kabupaten Jepara.
2.    Kolom Kiri
Kolom kanan berisi mengenai pelengkap weblog untuk mendukung eksistensi blog dalam memberikan fasilitas informasi kepada para pengunjung weblog. Dalam blog ini dilengkapi dengan: gambar ‘I Love Indonesia’, calendar, world clock dan rupiah exchange rate.
3.    Kolom Tengah
Kolom tengah menampilkan semua jenis konten yang sudah di publish yang terurut sesuai tanggal terbaru.
4.    Kolom Kanan
Kolom kanan berisi profil penulis blog, anggota kelompok 3 yang tertaut dengan blognya masing-masing, dan arsip blog yaitu semua artikel yang sudah di publish yang dikelompokkan setiap bulan. Selain itu, ada google translate yang merupakan tempat menerjemahkan bahasa di dalam blog.  
5.    Footer
Footer berisi logo blogger dan visitor mengenai pengunjung blog. Selain itu, didalam blog ini juga dilengkapi dengan playlist music secara otomatis ketika blog terbuka untuk mengiringi pembaca saat menjelajahi blog.
 6.   Laman
Terdiri dari Articles berisi artikel yang berhubungan dengan perencanaan wilayah dan kota serta Contact yang berisi link terkait instansi penulis blog.



BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan dan Saran
4.1.1      Kesimpulan
Dalam rangka pemenuhan tugas, tujuan dari kegiatan desain media komunikasi seperti poster, website dan film ini adalah untuk memperkenalkan dan mengetahui seberapa jauh perkembangan potensi ekonomi lokal yang ada di Kabupaten Jepara sebagai wilayah yang khas dengan kerajinan tangan dan seni.
Selama proses pengerjaan tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi ini tentunya terdapat berbagai kendala, mulai dari penentuan sub-tema, ide pembuatan sinopsis, penentuan judul, dan penentuan daerah dengan potensi ekonomi lokal yang ingin diangkat. Semua hal ini membutuhkan pertimbangan bersama melalui musyawarah agar terjalin kerjasama yang diharapkan dan kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Pembagian tugas dalam kelompok disesuaikan dengan kapasitas dan kapabilitas tiap anggota kelompok sehingga tidak memberatkan satu pihak. Hal ini tentunya membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik, agar kreativitas dan ide dapat terealisasi demi kelancaran proses pembuatan tugas ini dan menghasilkan karya terbaik.

4.1.2      Saran
Adapun saran untuk pengerjaan tugas besar Teknik Komunikasi ini adalah agar setiap anggota kelompok dapat bisa menuangkan ide dan gagasan dalam pembuatan film, poster, dan weblog, sehingga pesan yang akan disampaikan melalui berbagai media komunikasi ini juga mudah diterima oleh berbagai pihak. 






DAFTAR PUSTAKA
Blogdetik (by Admin). 2014. Prinsip-Prinsip dalam Desain Poster, dalam http://cetakposter.blogdetik.com/2014/07/04/prinsip-prinsip-dalam-desain-poster/. diunduh pada Senin, 11 Mei 2015. 
Godam. Tanpa tahun. Pentingnya Komunikasi dalam Kehidupan Sehari-hari- Pengertian, Arti, Definisi, Manfaat, dan Masalah, dalam http://www.organisasi.org/1970/01/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-sehari-hari-pengertian-arti-definisi-manfaat-dan-masalah.html diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Indonesia, BOC. 2007. Pengertian Website, Web Hosting dan Domain Name, dalam http://www.baliorange.web.id/pengertian-website-webhosting-domainname/. diunduh pada Selasa, 12 Mei 2015.
Kinekita (by Admin).  2013. Naskah Skenario Film, Pengertian dan Fungsinya, dalam http://kinekita.com/naskah-skenario-film-pengertian-dan-fungsinya/. diunduh pada Senin, 11 Mei 2015. 
OkeSchool (by Admin). 2015. Teknik Komunikasi, dalam http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/880/teknik-komunikasi.html. diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian, Sejarah dan Unsur-Unsur Film, dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html. diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Rumah Komunikasi (by Admin). 2014. Definisi dan Pengertian Komunikasi (Lengkap), dalam http://www.rumahkomunikasi.com/2014/10/definisi-dan-pengertian-komunikasi.html. diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
STIE Perbanas Surabaya. Tanpa Tahun. Aspek Penting dalam Merancang Website, dalam http://ict.perbanas.ac.id/Article/Aspek-penting-dalam-merancang-website.php. diunduh pada Selasa, 12 Mei 2015.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar