Planologi'14
Rabu, 17 Juni 2015
Senin, 15 Juni 2015
Laporan Konsep Design "Harta Karun Jepara"
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin
melakukan interaksi dengan manusia lain dan lingkungannya. Dalam hal ini
komunikasi menjadi prasyarat dan kebutuhan yang fundamental dalam hidup bermasyarakat
untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Adanya proses
pengiriman (sending) dan penerimaan (receiving) informasi merupakan hal yang
penting dalam
mempermudah penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai
tujuan tertentu. Komunikasi merupakan cara yang efektif dalam mengartikan simbol
secara lisan dan membaca ruang.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang
yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang tertentu untuk merubah sikap
atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang
diharapkan (Effendy, 2000 : 13). Sebagai konsekuensi dari hubungan sosial, komunikasi yang baik akan terjadi apabila antara orang yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan makna
mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Secara langsung, komunikasi yang dilakukan akan saling mempengaruhi dengan
tujuan untuk memperoleh tanggapan satu sama lain. Menurut William I. Gordon,
komunikasi merupakan transaksi dinamis yang akan melibatkan gagasan dan
perasaan seseorang. Transaksi tersebut secara konstan akan berubah sesuai
dengan situasi yang berlaku.
Proses komunikasi yang dilakukan antar individu tersebut bukan sekedar sampai kepada
penerima namun ada cara-cara tertentu agar penyampaiannya terarah dan tidak terjadi miss communication. Ilmu yang mempelajari tentang
cara -cara penyampaian suatu suatu informasi melalui suatu media kepada
orang lain disebut
teknik komunikasi. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, setiap manusia
dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas hidupnya. Dengan mempelajari teknik
komunikasi, seseorang dapat
mengembangkan softskill atau
kemampuan diri dan cara yang baik dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Melalui mata kuliah
teknik komunikasi ini, mahasiswa diberikan tugas besar secara berkelompok
berupa pembuatan film, poster, website, dan buku laporan
konsep desain agar setiap mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara penyampaian informasi melalui berbagai macam
media. Dengan konsep tema Ekonomi Lokal,
kelompok 3 (tiga) memilih Kabupaten Jepara yang kaya akan industri kerajinan
tangan dan seni sebagai ruang lingkup wilayah studi guna memperkenalkan dan mengetahui
perkembangan potensi ekonomi lokal di daerah tersebut.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari pembuatan tugas besar Teknik Komunikasi
ini adalah untuk memperkenalkan perkembangan ekonomi lokal yang ada di
Kabupaten Jepara.
1.2.2 Sasaran
Untuk
mencapai tujuan di atas, ada beberapa sasaran yang perlu dicapai, diantaranya :
1. Melakukan pengamatan langsung terhadap potensi ekonomi
lokal di Kabupaten Jepara, seperti kerajinan ukiran, kain tenun rajut ikat dan
kerajinan monel.
2. Mempublikasikan sekaligus mengekspos hasil pengamatan
dalam bentuk laporan, poster, website, dan film.
1.3
Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi dari penyusunan laporan ini adalah sebagai
berikut :
a. Gambaran kerajinan ukiran, tenun ikat, dan kerajinan
monel sebagai potensi
ekonomi
lokal di Kabupaten Jepara.
b. Kabupaten Jepara sebagai wilayah yang khas dengan
kerajinan tangan dan seni.
1.4 Rincian
Anggota Kelompok
Kelompok 3 yang terdiri dari 9 anggota menyelesaikan
tugas besar mata kuliah Teknik Komunikasi dengan 5 penanggung jawab, yaitu:
Sylvia Elim
Gunawan (21040114120029)
2. Penanggung jawab laporan :
· Onixtin Octarina Sianturi (21040114120011)
· Dyah Putri Makhmudi (21040114120037)
3. Penanggung jawab poster :
Romi
Firmansyah (21040114120053)
4. Penanggung jawab website :
· Ajeng Puspita Diovani (21040114140093)
· Earlene Thea Pedra R (21040114120049)
5. Penanggung jawab film :
· Arman Arrosisi (21040114140119)
· Rahmat Hirmawan (21040114130097)
· Azwar Aswad H (21040114120023)
1.5 Sistematika
Penulisan
Penulisan laporan ini terdiri dari empat bab, yaitu
pendahuluan, kajian teori, konsep desain,
dan penutup. Untuk lebih jelasnya, diuraikan seperti berikut ini:
BAB
I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup,
rincian anggota kelompok dan sistematika
penulisan.
BAB
II KAJIAN TEORI
Bab ini berisi teori dasar poster,
website, dan film; media peralatan dan sofware yang dibutuhkan dalam pembuatan
tugas besar Teknik Komunikasi.
BAB
III KONSEP DESAIN
Bab ini berisi tentang konsep desain pembuatan poster, website, dan film.
BAB
IV PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi berakar dari kata Latin, comunicare atau to make common yang artinya membuat kesamaan pengertian, kesamaan
persepsi. Akar kata latin lainnya yaitu communis
atau communicatus, dalam bahasa
inggris common yang berarti sama atau
kesamaan makna (commonness). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) komunikasi diartikan sebagai pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Manusia sebagai makhluk sosial
memiliki ketergantungan dengan orang lain dan lingkungannya. Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena dijadikan alat
untuk melakukan interaksi satu sama lain baik secara verbal maupun non
verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
2.1.2 Fungsi Komunikasi
Menurut (Robbins, 2002
: 310-311), fungsi komunikasi ada 4 yaitu :
a.
Kendali
Komunikasi bertindak untuk
mengendalikan prilaku anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi mempunyai
wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan.
b.
Motivasi
Komunikasi membantu
perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus
dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat dikerjakan untuk
memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.
c. Pengungkapan emosional
Bagi banyak karyawan kelompok
kerja mereka merupakan sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang
terjadi di dalam kelompok itu merupakan mekanisme fundamental dengan mana
anggota-anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu
komunikasi menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan
sosial.
d. Informasi
Komunikasi memberikan informasi
yang diperlukan individu dan kelompok untuk mengambil keputusan dengan
meneruskan data guna menilai pilihan-pilihan alternatif.
Secara fungsional, komunikasi
memiliki empat fungsi yang diadopsi menjadi fungsi pers atau media massa
sebagai sarana komunikasi massa dengan menambahkan satu fungsi sosial kontrol
(pengawasan sosial), yaitu:
1.
Menyampaikan
informasi (to inform)
2.
Mendidik
(to educate)
3.
Mengibur
(to entertaint)
4.
Mempengaruhi
(to influence)
2.1.3 Media Komunikasi
Media komunikasi digunakan untuk menyebarluaskan dan
menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi
sasaran. Menurut (Suranto, 2005), jenis media komunikasi
berdasarkan bentuknya ada 4 yaitu :
1. Media Cetak merupakan segala barang cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian
pesan, contohnya seperti surat kabar, pamflet, brosur, bulletin dan sebagainya.
2. Media Visual atau Media
Pandang digunakan untuk menerima pesan yang
disampaikan digunakan indera penglihatan. Misalnya film, televisi, lukisan,
foto, pameran, dll.
3. Media Audio digunakan untuk menerima pesan yang disampaikan dengan menggunakan indera pendengaran,
seperti radio, telepon, tape recorder dan sebagainya.
4. Media Audio-Visual merupakan media komunikasi yang dapat
dilihat sekaligus didengar. Jadi untuk dapat mengakses informasi yang
disampaikan, digunakan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus. Yang
termasuk dalam jenis ini adalah tv dan film.
2.2
Teknik
Komunikasi
2.2.1 Pengertian Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam
menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu
(Anonim, 2015). Teknik komunikasi digunakan agar komunikasi antar individu
terjalin secara efektif. Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat
memahami informasi yang disampaikan oleh lawan bicaranya. Seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, setiap manusia dituntut untuk selalu meningkatkan
kualitas hidupnya. Dengan mempelajari teknik komunikasi, seseorang dapat mengembangkan softskill atau kemampuan diri dan cara yang baik dalam
berkomunikasi dengan masyarakat.
2.2.2 Media Teknik Komunikasi
Adapun media yang dapat dimanfaatkan dalam teknik komunikasi adalah
sebagai berikut:
1. Poster
Poster merupakan sarana komunikasi
satu arah berupa
desain grafis dalam
bentuk tulisan dan gambar yang berfungsi untuk menyampaikan suatu
pesan kepada masyarakat. Pembuatan poster bertujuan untuk menarik perhatian
banyak orang dalam berpartisipasi memenuhi imbauan yang disampaikan didalamnya.
Biasanya poster digunakan sebagai bentuk media promosi ataupun informasi
sehingga bisa digunakan sebagai sarana iklan, propaganda, pendidikan,
sosialisasi, karya seni terkenal, dan lain sebagainya.
Ada beberapa
ketentuan dalam pembuatan poster yaitu :
a. Ukuran font harus jelas dan
dapat terbaca hingga radius 3 meter.
b. Gambar dan karikatur dibuat
semenarik mungkin supaya dapat menarik perhatian calon pembaca.
c. Pesan yang akan disampaikan
ditulis dengan bahasa yang mudah
dipahami.
Prinsip-prinsip
desain poster dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Simplicity
Mewakili banyak issue materi problematis pengelompokan data kompleks, dengan perbatasan kata
15 – 20 kata.
2.
Kesatuan
/ Unity
Artinya
memberikan
kesan keutuhan aransemen agar terlihat sistematis dan hierarki proses.
Beberapa bagian
dalam desain poster harus digabung atau dipisah sedemikian rupa sehingga
menjadi kelompok-kelompok informasi yang jelas. Misalnya, nama gedung tempat
acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat. Prinsip kesatuan ini dapat
dicapai dengan mendekatkan beberapa elemen desain, dibuat bertumpuk,
memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi, perbedaan informasi serta
perbedaan warna background atau latar belakang.
3. Keseimbangan
/ Balancing
Keseimbangan merupakan prinsip
dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau
ruang yang diisi dengan unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan dalam tata
letak desain yang bisa diterapkan, yaitu desain simetris/formal dan
asimetris/non-formal. Keseimbangan itu sendiri dilihat dari berbagai segi,
yaitu keseimbangan dalam bentuk dan ukuran, keseimbangan warna, serta
keseimbangan yang diperoleh karena tekstur.
4. Penekanan / Emphasis
Penekanan
bisa dilakukan dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh lebih menonjol
dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas. Penekanan ini bisa
diperlihatkan dengan perbandingan ukuran, latar belakang yang kontras antara
tulisan dengan gambar, perbedaan warna yang mencolok, pemanfaatan bidang kosong,
serta perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf.
2. Weblog
Weblog atau situs dapat diartikan
sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam
atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang
saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink).
Ada beberapa aspek penting
yang perlu diperhatikan dalam membuat weblog, yaitu :
1. Dapat Digunakan (Usability)
Weblog dinamis yang nampak profesional
memang akan terlihat baik oleh pembaca, namun jika penggunaan navigasinya sangat rumit
dan waktu yang diperlukan lama untuk mendownload sebuah artikel, maka secara
otomatis weblog tersebut akan sepi pengunjung atau tidak dapat digunakan.
2.
Navigasi
(Navigation)
Navigasi berfungsi untuk membantu pengguna (user) dalam menjelajah weblog kita untuk mencari informasi yang
diinginkan dengan mudah. Navigasi yang bagus mencerminkan struktur website yang
sangat baik.
3.
Konsep
Penulisan (Writing Concept)
Teknik
penulisan dalam web berbeda dengan penulisan untuk publikasi (cetak). Waktu
merupakan hal sangat penting bagi mereka yang menggunakan internet, sehingga
para pengguna internet tidak akan membuang waktunya hanya untuk membaca teks
yang sangat banyak.
4.
Mudah
Diakses (Accessibility)
Mudah
diakses oleh semua orang dengan mengabaikan browser, paltform, sistem operasi,
tersambung atau putus merupakan hal yang utama untuk mempertimbangkan konsep
desain sebuah webblog.
5.
Kebutaan
Warna (Color Blindness)
Beberapa
orang mungkin tidak mampu menggunakan website yang berkaitan dengan beberapa
format kebutaan warna (color blindness).
Weblog yang baik adalah blog yang memiliki desain warna yang akan nampak pada
orang buta warna.
6.
Grafik
(Graphic)
Unsur
grafik sangat diperlukan dalam sebuah weblog, namun jika terlalu banyak
menggunakan grafik kemungkinan weblog tersebut akan menimbulkan berbagai
masalah. Untuk mengatasi berbagai hal yang tidak diinginkan ketika mendesain
web, perlu mempertimbangkan berbagai sudut pandang dalam penggunaan grafik.
7.
Teknologi
Baru (New Technology)
Sebagai
seorang web developer, tentu saja
harus selalu mengikuti perkembangan di dunia maya agar ketika merancang web
tidak timbul masalah akibat dari penggunaan teknologi yang sudah kadaluwarsa.
3. Film
Film merupakan seni mutakhir dari abad 20 yang dapat
menghibur, mendidik, melibatkan perasaan, merangsang pemikiran dan memberikan
dorongan terhadap penontonnya (Soemarno, 1998). Film juga memiliki kebebasan
dalam menyampaikan informasi atau pesan dari pembuat film kepada penontonnya. Sebagai salah satu sarana
hiburan favorit masyarakat, film merupakan hasil karya bersama atau hasil kerja
kolektif yang selalu menarik untuk ditelaah. Film disebut sebagai sebuah karya
cipta seni dan budaya yang merupakan salah satu media komunikasi massa audio
visual yang diciptakan berdasarkan asas sinematografi yang direkam pada pita
seluloid, pita video, piringan video atau bagan teknologi lainnya. Menurut UU
Nomor 33 Tahun 2009 tentang perfilman, film adalah sebuah karya seni budaya
yang merupakan suatu pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat
berdasar atas kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat
dipertunjukkan.
Dalam
film tekandung sebuah skenario. Skenario adalah kerangka
kerja terperinci yang ditulis sebagai landasan kerja dalam pembuatan film. Bagian-bagian skenario antara lain:
ü Cerita Dasar
Sebelum membuat skenario, hal yang paling dibutuhkan adalah cerita dasar. Cerita dasar yaitu penjelasan
mengenai proses film yang akan dibuat secara umum.
ü Setting atau lokasi
Dalam sebuah film, pasti
terdapat beberapa adegan. Tiap adegan harus menentukan
setting dan lokasi terlebih dahulu. Penentuan konsep akan memudahkan kita dalam menentukan setting atau lokasi pembuatan film.
ü Alur cerita
Alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang
runtun dalam suatu cerita. Tujuan dari pembuatan alur cerita adalah untuk menciptakan perkembangan
persoalan dan unsur dramatik yang bisa selesai dalam
satu fase disetiap scene.
ü Sinopsis
Sinopsis adalah ikhtisar suatu tulisan
atau cerita yg di kemukakan secara ringkas. Tujuan pembuatan sinopsis agar
penulis dapat mencerna isi pokok-pokok cerita tersebut. Selain sinopsis, hal
yang terpenting dalam pembuatan film adalah skenario. Skenario merupakan sebuah
naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog,
yang disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi acuan dalam proses
produksi.
Proses
sebuah pembuatan film pasti melibatkan kerja sejumlah unsur atau profesi.
Unsur-unsur yang dominan dalam proses pembuatan film antara lain :
1.
Produser
Unsur paling utama dalam suatu tim kerja
produksi atau pembuatan film adalah produser. Tugas seorang produser yaitu
menyandang atau mempersiapkan dana yang dipergunakan untuk pembiayaan produksi
film. Produser merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap berbagai hal yang
diperlukan dalam proses pembuatan film. Selain dana, ide atau gagasan, produser
juga harus menyediakan naskah yang akan difilmkan, serta sejumlah hal lainnya
yang diperlukan dalam kaitan proses produksi film.
2.
Sutradara
Sutradara
merupakan pihak atau orang yang paling bertanggungjawab terhadap proses
pembuatan film di luar hal-hal yang berkaitan dengan dana dan properti lainnya.
Karena itu biasanya sutradara menempati posisi sebagai “orang penting kedua” di
dalam suatu tim kerja produksi film. Di dalam proses pembuatan film, sutradara
bertugas mengarahkan seluruh alur dan proses pemindahan suatu cerita atau
informasi dari naskah skenario ke dalam aktivitas produksi.
3.
Penulis
Skenario
Skenario
film adalah naskah cerita film yang ditulis dengan berpegang pada standar atau
aturan-aturan tertentu. Skenario atau naskah cerita film itu ditulis dengan
tekanan yang lebih mengutamakan visualisasi dari sebuah situasi atau peristiwa
melalui adegan demi adegan yang jelas pengungkapannya. Jadi, penulis skenario
film adalah seseorang yang menulis naskah cerita yang akan difilmkan.
4.
Penata
Kamera (Kameramen)
Penata
kamera atau popular dengan sebutan kameramen adalah seseorang yang
bertanggungjawab dalam proses perekaman (pengambilan) gambar dalam kerja
pembuatan film. Seorang penata kamera atau kameramen dituntut untuk mampu
menghadirkan cerita yang menarik, memesona dan menyentuh emosi penonton melalui
gambar demi gambar yang direkamnya di dalam kamera. Di dalam tim kerja produksi
film, penata kemera memimpin departemen kamera.
5.
Penata
Artistik
Penata
artistik (art director) adalah
seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita rasa artistik pada sebuah film
yang diproduksi. Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam film, penata
artistik setelah terlebih dulu mendapat penjelasan dari sutradara untuk membuat
gambaran kasar adegan demi adegan di dalam sketsa, baik secara hitam putih
maupun berwarna. Tugas seorang penata artistik di antaranya menyediakan
sejumlah sarana seperti lingkungan kejadian, tata rias, tata pakaian,
perlengkapan-perlengkapan yang akan digunakan para pelaku (pemeran) film dan
lainnya.
6.
Penata
Musik
Penata
musik adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
pengisian suara musik tersebut. Seorang penata musik dituntut tidak hanya
sekadar menguasai musik, tetapi juga harus memiliki kemampuan atau kepekaan
dalam mencerna cerita atau pesan yang disampaikan oleh film.
7.
Editor
Baik
atau tidaknya sebuah film yang diproduksi akhirnya akan ditentukan pula oleh
seorang editor yang bertugas mengedit gambar demi gambar dalam film tersebut.
Jadi, editor adalah seseorang yang bertugas atau bertanggungjawab dalam proses
pengeditan gambar.
8.
Pengisi
dan Penata Suara
Pengisi
suara adalah seseorang yang bertugas mengisi suara pemeran atau pemain film.
Jadi, tidak semua pemeran film menggunakan suaranya sendiri dalam berdialog di
film. Penata suara adalah seseorang atau pihak yang bertanggungjawab dalam
menentukan baik atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam sebuah film. Di
dalam tim kerja produksi film, penata suara bertanggungjawab memimpin
departemen suara.
9.
Bintang
Film (Pemeran)
Bintang
film atau pemeran film dan biasa juga disebut aktor dan aktris adalah mereka
yang memerankan atau membintangi sebuah film yang diproduksi dengan memerankan
tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita film tersebut sesuai skenario yang ada.
Keberhasilan sebuah film tidak bisa lepas dari keberhasilan para aktor dan
aktris dalam memerankan tokoh-tokoh yang diperankan sesuai dengan tuntutan
skenario (cerita film), terutama dalam menampilkan watak dan karakter
tokoh-tokohnya. Pemeran dalam sebuah film terbagi atas dua, yaitu pemeran utama
(tokoh utama) dan pemeran pembantu (piguran).
2.3
Media Peralatan
dan Software
2.3.1 Media Peralatan
Peralatan yang digunakan
selama pembuatan tugas teknik komunikasi ini antara lain :
1. Alat
Transportasi
Alat
transportasi yang digunakan adalah sepeda motor. Alat transportasi ini
digunakan untuk mempermudah dalam melakukan survey lapangan dan syuting
pembuatan film.
2. Kamera Digital
Kamera
digital digunakan untuk mengambil video dalam setiap adegan film dan gambar
anggota kelompok.
3. Laptop dan Printer
Laptop digunakan untuk
mengolah data seperti edit film, pembuatan laporan, poster dan weblog. Printer digunakan untuk mencetak poster dan laporan.
2.3.2 Media Software
Adapun beberapa software
tertentu yang digunakan dalam mengolah data, antara lain :
·
Corel
Draw dan Adobe Photoshop
Corel Draw dan Adobe Photoshop
digunakan untuk mengolah gambar dalam proses pembuatan poster.
·
Blogspot
Salah satu program yang
digunakan dalam pembuatan webblog.
·
Microsoft
Word dan Microsoft Power point
Program yang digunakan dalam
menyusun skenario, laporan dan presentasi.
·
Ulead
Ultimate Video 11
Program yang digunakan untuk
membuat atau mengedit film, kelompok kami memilih Ulead Ultimate Video 11
karena lebih mudah dalam pengeditannya, lebih banyak efek yang bisa digunakan
dan lebih futuristik.
BAB III
KONSEP
DESAIN
3.1
Konsep Film
3.1.1 Produksi Film
Film ini diproduksi oleh kelompok 3 Teknik Komunikasi dengan
nama “Penthol Production”.
3.1.2
Target dan Genre
Film
Target
penonton film ialah seluruh kalangan masyarakat dan civitas kampus Jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Genre dari film semi dokumenter ini adalah ekonomi
edukatif.
3.1.3 Crew Film
Adapun Crew Film dari kelompok 3 adalah sebagai berikut:
1.
Azwar Aswad
H sebagai
sutradara sekaligus aktor film
2.
Sylvia Elim
Gunawan sebagai
penulis skenario
3.
Romi
Firmansyah sebagai ide kreatif film
4.
Arman
Arrosisi sebagai penata
kamera (Kameramen)
5.
Ajeng
Puspita Diovani sebagai
penata dresscode
6.
Rahmat
Hirmawan sebagai
editor sekaligus aktor film
7.
Onixtin
Octarina Sianturi
sebagai penulis narasi film
8.
Dyah Putri
Makhmudi sebagai penata musik
9.
Earlene Thea
Pedra R sebagai sie logistik
3.1.4
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang potensi ekonomi masyarakat
di Kabupaten Jepara dengan mata pencaharian yang tidak hanya bermanfaat untuk kelangsungan
hidup masyarakat setempat, tetapi secara tidak langsung berdampak terhadap
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara. Dalam film ini, terdapat
dua orang pemuda yang kagum akan potensi lokal Kabupaten Jepara, mereka yang hobi
berpetualang menyempatkan diri untuk berkunjung ke daerah tersebut. Konten film
semi dokumenter ini menceritakan proses pembuatan dan hasil dari seni ukir, kerajinan kain tenun ikat, dan monel yang menjadi kerajinan
khas di Jepara serta ekonomi masyarakat di sekitar Pantai Kartini. Film ini
juga menjelaskan pandangan masyarakat tentang seberapa jauh mereka menguasai bidangnya
sebagai seorang pengrajin.
3.1.5 Bentuk skenario
Bentuk skenario film yang bertemakan ekonomi lokal dengan judul “Harta Karun Jepara” ini
adalah film semi dokumenter. Skenario ini menggambarkan potensi ekonomi lokal
yang ada di Kabupaten Jepara seperti seni ukiran, kerajinan kain tenun ikat,
dan kerajinan monel yang menjadi mata pencaharian masyarakat di daerah
setempat.
3.1.6
Penokohan
1. Pemeran utama :
·
Azwar Aswad
H
·
Rahmat
Hirmawan
2. Pemeran figuran :
Romi
Firmansyah sebagai tukang ojek
3. Pemeran pendukung :
·
Pengrajin
monel
·
Pramuniaga
toko Seni Sakti Monel
·
Pengusaha
kerajinan ukiran khas Jepara
3.1.7
Skenario
Scene
|
Durasi
|
Aktor
&
Kostum
|
Aktivitas dan Dialog
|
Lokasi
|
Sound
|
Teknik Kamera
|
1
|
5 detik
|
-
|
Stop motion peti harta karun terbuka (menggambar di kertas/ whiteboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir-Ilir
|
Di atas gambar
|
2
|
5 detik
|
-
|
Stop motion Peti harta karu bercahaya (menggambar di kertas/ whiteboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
3
|
5detik
|
-
|
Stop motion Peti harta Karun berputar (menggambar di kertas/ whithboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
4
|
5 detik
|
-
|
Stop motion muncul gambar orang sedang megukir (menggambar di kertas/ whiteboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
5
|
5 detik
|
-
|
Stop motion muncul gambar orang sedang menenun (menggambar di kertas/ whitheboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
6
|
5 detik
|
-
|
Stop motion gambar aneka model monel (menggambar di kertas/ whitheboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
7
|
5 detik
|
-
|
Stop motion gambar makanan khas Jepara (menggambar di kertas/
whitheboard)
|
Di kos Romi
|
Instrumen Lir ilir
|
Di atas gambar
|
8
|
5 detik
|
-
|
Memperlihatkan
tulisan selamat datang di Kabupaten Jepara
|
Pintu masuk Jepara
|
Instrumen campursari Yen Ing Tawang Ono Lintang
|
Shoot gapura Selamat Datang di
Kabupaten Jepara dari bawah
|
9
|
5 detik
|
-
|
Melewati jalan
dengan memperlihatkan ikon kota Jepara
|
Jepara
|
Instrumen campursari Yen Ing Tawang Ono Lintang
|
Shoot jalan
|
10
|
15 detik
|
Rahmat dan Aswad/ baju
santai
|
Tiba-tiba Rahmat menelepon Aswad
Rahmat : “Udah nyampe Jepara wad ?”
Aswad : “Iya, udah nih, kamu dimana ?”
Rahmat : “Aku lagi di tempat tenun
ikat, mau wawancara sama yang punya usaha tenun ikat, nyusul gih !”
Aswad : “Tapi aku lagi deket sama
tempat ukiran nih, gini aja entar kalo kamu udah kelar di tenun kita ketemuan
di pusat pembuatan monel, gimana?”
Rahmat : “Oke deh kalau gitu, entar aku kabarin lagi wad”
|
Di tempat pengrajin tenun
|
Backsound suara aktor
|
Mata manusia (Shoot setengah badan aktor)
|
11
|
8 detik
|
-
|
Menampilkan
daerah ukiran
|
Di tempat pengrajin ukiran mebel
|
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
|
Mata manusia (Shoot setengah badan narasumber)
|
12
|
3 detik
|
Aswad/ baju santai
|
Aswad memasuki tempat pembuatan ukiran mebel
|
Di tempat pengrajin ukiran mebel
|
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
|
Mata manusia (Shoot setengah badan aktor)
|
13
|
8 detik
|
Aswad / baju santai
|
Memperlihatkan para pekerja sedang mengukir dan mengamplas ukiran mebel
|
Di tempat pengrajin ukiran mebel
|
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
|
Sudut pandang aswad melihat para pekerja sedang bekerja
|
14
|
10 detik
|
-
|
Memperlihatkan hasil-hasil ukiran
|
|
Instrumen Relaxing Music-Traditional Music West Java
|
Zoom in hasil ukiran mebel
|
15
|
25 detik
|
Aswad dan narasumber
|
Aswad mewawancara pemilik lapangan usaha ukiran meubel, dengan memperlihatkan si pemilik usaha tersebut sambil ditampilkan gambar saat barang-barang ukiran mebel akan dikirim dan gambar para turis
membeli ukiran
|
Di tempat pengrajin ukiran mebel
|
Suara narasumber
|
Shoot narasumber
|
16
|
3 detik
|
Rahmat/ baju santai
|
Disamping Aswad yang sedang di tempat ukiran, Rahmat sedang ada di tenun
ikat.
Rahmat memasuki tempat tenun ikat
|
Di tempat tenun ikat
|
Onerepublic - Good Life
|
Shoot daerah tenun ikat
|
17
|
5 detik
|
Rahmat/
baju santai
|
Rahmat melihat alat-alat tenun ikat
|
Di tempat tenun ikat
|
Instrument prahu layar
|
Shoot full ke
arah alat-alat
|
18
|
5 detik
|
Para pekerja
|
Rahmat melihat para pekerja yang sedang menenun tenunikat
|
Di tempat tenun ikat
|
Instrument prahu layar
|
Shoot dari
belakang pengrajin
|
19
|
10 detik
|
-
|
Memperlihatkan detil tangan pekerja yang sedang menenun
|
Di tempat tenun ikat
|
Instrument prahu layar
|
Shoot setengah
badan ke arah Rahmat
|
20
|
5 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat bertemu dengan pemilik lapangan usaha tenun ikat dan berjabat
tangan
|
Di tempat tenun ikat
|
Instrument prahu layar
|
Shoot ke arah
pengrajin memperlihatkan rajutannya
|
21
|
15 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat berbincang dengan pemilik
tenun ikat dan bertanya tentang cara pemasaran tenun ikat,sejauh mana tenun
ikat di pasarkan dan seberapa jauh tenun ikat digemari oleh wisatawan
|
Di tempat tenun ikat
|
Backsound suara aktor dan
narasumber
|
Shoot ke arah
Rahmat
|
22
|
2 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Pemilik tenun ikat mengantar ke galeri penjuajualan tenun ikat
|
Di tempat tenun ikat
|
Backsound suara narasumber
|
Shoot ke arah
pengrajin memperlihatkan rajutannya
|
23
|
7 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rhmat meilhat-lihat galeri tenun ikat
|
Di galeri tenun ikat
|
Instrument prahu layar
|
|
24
|
3 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat ingin membeli namun setelah melihat Rahmat ingin membeli namun
setelah melihat dompetnya, Rahmat berfikir dua kali
|
Di galeri tenun ikat
|
Sound effect
|
Shoot setengah
badan ke arah aktor
|
25
|
2 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat memsukkan dompet kembali
|
Di galeri tenun ikat
|
Sound effect
|
Shoot setengah
badan ke arah aktor
|
26
|
10 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat memegang-megang tenun ikat dan melihat detilnya
|
Di lokasi masing-masing
|
Sound effect
|
Shoot setengah
badan ke arah aktor
|
27
|
5 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat menelfon Aswad
Rahmat : “gimana wad ? udah kelar di
ukiran mebel?”
Aswad : “iya udah mat, baru aja
kelar, kamu gimana ?’
Rahmat : “aku juga udah kelar, yukk
brangkat ke tempat pusat monel”
Aswad : “okay”
|
Di galeri tenun ikat
|
Sound effect
|
Teknik spin
benda bergerak
|
28
|
5 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat menunggu Aswad di depan gapura pusat monel
|
Di perempatan jalan dekat pusat
pembuatan monel
|
Sound effect
|
Zoom out
|
29
|
2 detik
|
Aswad dan Romi
|
Aswad datang dengan ojek
|
Di perempatan jalan
|
Backsound suara aktor
|
Shoot setengah
badan ke arah aktor
|
30
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat
|
Rahmat dan Aswad berjalan kaki menuju salah satu tempat pembuatan monel di
pusat monel kemudain masuk ke galeri monel
Rahmat : “ini ni wad oleh-oleh khas
jepara, monel !!”
|
Di perempatan jalan dekat pusat pembuatan monel
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot setengah
badan ke arah aktor
|
31
|
5 detik
|
Aswad dan Rahmat
|
Malihat-lihat kerajian monel
|
Di toko kerajinan
Monel
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot macam-macam monel
|
32
|
5 detik
|
Aswad dan Rahmat
|
Terjadi transaksi
|
Di toko kerajinan
Monel
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot uang serah terima
|
33
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat
|
Rahmat dan Aswad membeli monel
Aswad : “Jadi penasaran cara
pembuatan monel Mat”
Rahmat : “Mau ga kalau kitasamperin ke
tempat pembuatan monelnya langsung ?”
Aswad : “Boleh mat, ide bagus ih”
|
Di toko kerajinan
Monel
|
Backsound suara aktor
|
Shoot macam-macam monel
|
34
|
12 detik
|
Aswad dan Rahmat
|
Aswad dan Rahmat memasuki tempat pembuatan monel dan melihat para pekerja
sedang mengolah monel menjadi aksesoris
|
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
|
Backsound suara aktor
|
Shool monel yang sedang diolah
|
35
|
20 detik
|
-
|
Memperlihatkan tahap-tahap proses pembuatan monel
|
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shool monel yang sedang diolah
|
36
|
15 detik
|
-
|
Wawancara salah satu pembuat monel dengan sekilas memperlihatkan wajah
narasumber kemudian disambung dengan gambar-gambar pemasaran monel yang telah
sampai ke luar Jepara seperti penjualan di pasar Johar Semarang atau di toko aksesoris di mall
|
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
|
Backsound suara narasumber
|
Shool monel yang sedang diolah dan narasumber
|
37
|
10 detik
|
Aswad dan
Rahmat - / baju santai
|
Aswad : “Laper nggak Mat?”
Rhmat : “Laper wad, gimana kalau kita
makan di pinggi Pantai Kartini ?” kebetulan ngga jau dari
sini
Aswad : “Boleh banget tu wad, sambil
liat sunset bisa tuh”
Rahmat : “iya kalo dapet wad, yuk cari
ojek”
Aswad : “Naik becak aja mat,
itung-itung mengulur waktu biar dapet sunset”
Rahmat : “bisa aja kamu wad , yaudah
naik becak juga nggak apa”
|
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
|
Backsound suara aktor
|
Shoot aktor
|
38
|
3 detik
|
- Rahmat - / baju santai
|
Rahmat mencari becak
|
Di tempat pembuatan kerajinan Monel
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot jalanan
|
39
|
5 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Aswad dan Rahmat sedang menaiki becak menuju Pantai Kartini
|
Di jalan
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot becak
|
40
|
3 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Sampai di depan gerbang Pantai
Kartini
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
|
41
|
7 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Perjalanan (
jalan kaki ) memasuki Pantai Kartini
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
|
42
|
5 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Tiba di dalam Pantai Kartini
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot rahmat dengan sudut pandang dari Aswad
|
43
|
15 detik
|
-
|
Menampilkan
pemandangan Pantai Kartini
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot dengan sudut pandang aktor
|
44
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Mencari tempat
makan yang nyaman dan bergabung dengan pengunjung lainnya
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot rumah makan
|
45
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Aswad : “Kamu
mau makan apa?”
Rahmat:
“Makanan khas Jepara apa aja?”
|
Di Pantai Kartini
|
Backsound aktor
|
Shoot menu makanan
|
46
|
5 detik
|
-
|
Pelayan datang
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot pelayan
|
47
|
10 detik
|
Rahmat - / baju santai
|
Rahmat
menanyakan makanan khas Jepara ke pelayan
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot makanan
|
48
|
10 detik
|
-
|
Menampilkan
makanan khas Jepara
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot makanan
|
49
|
6 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Memilih makanan
favorit
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot makanan
|
50
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Makan bersama
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot actor sedang makan
|
51
|
5 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Berjalan
menyusuri pantai
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot kegiatan yang telah dilalui
|
52
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Duduk berdua di
pantai memandang sunset
|
Di Pantai Kartini
|
Oliver Shanty and Friend vol
3
|
Shoot actor dari belakang
|
53
|
10 detik
|
Aswad dan Rahmat - / baju santai
|
Rahmat :
“Ternyata Jepara itu kaya dan unik ya.”
Aswad :
“Terutama ekonomi lokalnya mat.”
|
Di Pantai Kartini
|
Backsound aktor
|
Shoot siluet aktor
|
54
|
6 detik
|
-
|
Tulisan “
Jepara Treasure” di pasir pantai
|
Di Pantai Kartini
|
Coldplay -Paradise
|
Shoot dari atas
|
55
|
10 detik
|
-
|
Pemandangan
sunset
|
Di Pantai Kartini
|
Coldplay –Paradise
|
Shoot sunset
|
56
|
5 detik
|
-
|
Sunset berubah
jadi malam
|
Di Pantai Kartini
|
Coldplay –Paradise
|
Shoot sunset
|
57.
|
5 detik
|
|
Cahaya sunset masuk ke dalam peti (peti digambar di keras/white board
|
Di Pantai Kartini
|
Instrumen Lir ilir
|
Shoot dari atas gambar
|
58.
|
5 detik
|
-
|
Stop motion muncul gambar orang sedang megukir masuk kembali dalam peti harta
karun(menggambar di kertas/ whiteboard)
|
Di Pantai Kartini
|
Instrumen Lir ikir
|
Shoot dari atas gambar
|
59.
|
5 detik
|
-
|
Stop motion muncul gambar orang sedang menenun megukir masuk kembali dalam peti harta
karun (menggambar di kertas/ whitheboard)
|
Di Pantai Kartini
|
Instrumen Lir ilir
|
Shoot dari atas gambar
|
60.
|
5 detik
|
-
|
Stop motion gambar aneka model monel (menggambar di kertas/ whitheboard)
|
Di Pantai Kartini
|
Instrumen Lir ilir
|
Shoot dari atas gambar
|
61.
|
5 detik
|
-
|
Stop motion gambar makanan khas Jepara
megukir masuk kembali dalam peti harta karun (menggambar di kertas/
whitheboard)
|
Di Pantai Kartini
|
Instrumen Lir ilir
|
Shoot dari atas gambar
|
3.2
Konsep Poster
Konsep poster dibuat dengan kombinasi warna hijau dan putih (lebih di dominasi
hijau) dan background dibuat lebih
transparan. Di dalam poster menampilkan beberapa gambar seperti kerajinan
ukiran, kerajinan monel dan ikon khas Jepara yang bertujuan
untuk memperkenalkan potensi ekonomi lokal di Kabupaten
Jepara ke masyarakat luas. Jenis font dan ukuran
yang bervariasi dengan tulisan “Explore Local Economics Jepara” dibalut warna hitam menjadikan pesan tersampaikan
secara tegas. Adanya perpaduan
antara gambar dan tulisan dikemas secara seimbang atau balance agar poster terlihat lebih menarik.
3.3
Konsep Weblog
Weblog kelompok 3 (tiga)
merupakan jenis blog bertopik yang mengangkat potensi ekonomi lokal di Kabupaten
Jepara. Weblog kelompok 3 memiilih konsep desain sederhana dengan menggunakan 3
kolom, background terang dan warna
tulisan gelap, menggunakan template seperti website berita online untuk
mempermudah pengunjung karena ditujukan untuk khalayak umum. Alamat blog : projectkelompok3.blogspot.com
Adapun
konsep desain weblog tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Header
Header berisi judul weblog
kelompok 3: “Ekonomi Lokal Membangun Bangsa” dengan tujuan meningkatkan peran
masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal di Kabupaten Jepara.
2.
Kolom
Kiri
Kolom kanan berisi mengenai
pelengkap weblog untuk mendukung eksistensi blog dalam memberikan fasilitas
informasi kepada para pengunjung weblog. Dalam blog ini dilengkapi dengan:
gambar ‘I Love Indonesia’, calendar, world clock dan rupiah exchange
rate.
3.
Kolom
Tengah
Kolom tengah menampilkan semua
jenis konten yang sudah di publish
yang terurut sesuai tanggal terbaru.
4.
Kolom
Kanan
Kolom kanan berisi profil
penulis blog, anggota kelompok 3 yang tertaut dengan blognya masing-masing, dan
arsip blog yaitu semua artikel yang sudah di publish yang dikelompokkan setiap bulan. Selain itu, ada google translate yang merupakan tempat
menerjemahkan bahasa di dalam blog.
5.
Footer
Footer berisi logo blogger dan visitor mengenai pengunjung blog. Selain itu, didalam blog ini juga
dilengkapi dengan playlist music
secara otomatis ketika blog terbuka untuk mengiringi pembaca saat menjelajahi
blog.
6. Laman
Terdiri dari Articles berisi artikel yang berhubungan
dengan perencanaan wilayah dan kota serta Contact yang berisi link terkait
instansi penulis blog.
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan dan Saran
4.1.1 Kesimpulan
Dalam rangka pemenuhan tugas, tujuan dari kegiatan
desain media komunikasi seperti poster, website dan film ini adalah untuk
memperkenalkan dan mengetahui seberapa jauh perkembangan potensi ekonomi lokal
yang ada di Kabupaten Jepara sebagai wilayah yang khas dengan kerajinan tangan
dan seni.
Selama proses pengerjaan tugas besar mata kuliah
Teknik Komunikasi ini tentunya terdapat berbagai kendala, mulai dari penentuan
sub-tema, ide pembuatan sinopsis, penentuan judul, dan penentuan daerah dengan
potensi ekonomi lokal yang ingin diangkat. Semua hal ini membutuhkan
pertimbangan bersama melalui musyawarah agar terjalin kerjasama yang diharapkan
dan kesatuan tujuan yang ingin dicapai. Pembagian tugas dalam kelompok disesuaikan dengan
kapasitas dan kapabilitas tiap anggota kelompok sehingga tidak memberatkan satu
pihak. Hal ini tentunya membutuhkan koordinasi dan komunikasi yang baik, agar kreativitas dan ide dapat terealisasi demi kelancaran
proses pembuatan tugas ini dan menghasilkan
karya terbaik.
4.1.2 Saran
Adapun saran untuk pengerjaan tugas besar Teknik
Komunikasi ini adalah agar setiap anggota kelompok dapat bisa menuangkan ide
dan gagasan dalam pembuatan film, poster, dan weblog, sehingga pesan yang akan
disampaikan melalui berbagai media komunikasi ini juga mudah diterima oleh
berbagai pihak.
DAFTAR
PUSTAKA
Blogdetik (by Admin). 2014. Prinsip-Prinsip dalam Desain Poster, dalam http://cetakposter.blogdetik.com/2014/07/04/prinsip-prinsip-dalam-desain-poster/.
diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Godam.
Tanpa tahun. Pentingnya Komunikasi dalam
Kehidupan Sehari-hari- Pengertian, Arti, Definisi, Manfaat, dan Masalah,
dalam http://www.organisasi.org/1970/01/pentingnya-komunikasi-dalam-kehidupan-sehari-hari-pengertian-arti-definisi-manfaat-dan-masalah.html
diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Indonesia, BOC.
2007. Pengertian Website, Web Hosting dan
Domain Name, dalam http://www.baliorange.web.id/pengertian-website-webhosting-domainname/.
diunduh pada Selasa, 12 Mei 2015.
Kinekita (by Admin). 2013. Naskah
Skenario Film, Pengertian dan Fungsinya, dalam
http://kinekita.com/naskah-skenario-film-pengertian-dan-fungsinya/. diunduh
pada Senin, 11 Mei 2015.
OkeSchool
(by Admin). 2015. Teknik Komunikasi, dalam http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/880/teknik-komunikasi.html.
diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Riadi,
Muchlisin. 2014. Pengertian, Sejarah dan
Unsur-Unsur Film, dalam http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html.
diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
Rumah
Komunikasi (by Admin). 2014. Definisi dan Pengertian Komunikasi (Lengkap),
dalam http://www.rumahkomunikasi.com/2014/10/definisi-dan-pengertian-komunikasi.html.
diunduh pada Senin, 11 Mei 2015.
STIE Perbanas
Surabaya. Tanpa Tahun. Aspek Penting
dalam Merancang Website, dalam
http://ict.perbanas.ac.id/Article/Aspek-penting-dalam-merancang-website.php. diunduh
pada Selasa, 12 Mei 2015.
Langganan:
Postingan (Atom)